Sebuah rasa
Yang menghangatkan pelupuk jiwa
Terlukis dilangit-langit kamar
menemani hati yang hambar
Kini gerakku, tatap
Hanya bisa menatap mimpi-mimpi yang merayap
Bagai gemintang yang tertutup awan
Akupun nyanyikan pesona kilau hatimu
Pada rembulan yang termangu
Hai kawan..
Apa yang membuatmu terpaku?
Bukankah wajah itu telah menghanyutkanmu?
Goreskan saja tinta penamu mengikuti arus itu
Sebagai jejak yang kan mengantarkan sapa hangatmu pada wajah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar