Minggu, 09 Januari 2011

rambo seorang laki-laki kecil yang mulai merasakan cinta.

Di usianya yang menginjak 14 tahun, Rambo merasakan ada suatu keanehan dalam dirinya. yah..’, itu bermula ketika Bu Guru Feni selaku wali kelas Rambo, menata ulang posisi tempat duduk di kelas sesuai urutan buku catatan hadir yang sering kita sebut dengan buku absen. dan hasilnya Rambo duduk satu meja dengan Rasih (gadis paling cantik dan pinter di kelas).
hari demi hari berlalu seiring perasaan itu kian menggebu, rasa itu membuat Rambo menjadi semakin bersemangat. dia selalu tampil rapi dan wangi.
suatu ketika Rambo berniat untuk mengungkapkan perasaanya itu kepada Rasih, dia mengirimkan surat dan menyelipkannya di bawah meja tempat mereka berdua duduk. jantung Rambo kian berpacu dan Rambo memilihnya untuk tetap memeluk rasa itu.
satu minggu berlalu dan Akhirnya Rambo mendapati surat balasan di tempat yang sama. dia terkejut membuka surat itu, hanya selembar kertas kosong tak tertoreh goresan tinta.
Rambo pulang dengan perasaan kecewa, sejak saat itu Rambo berubah.., dan berhenti memperjuangkan cinta monyetnya itu.
suatu saat Rambo mendengar kabar, jika Rasih gadis yang dia cinta berpacaran dengan Jindar(cowo paling ganteng di kelas). dengan perasaan cemburu Rambo menghampiri Rasih dan bertanya; "kenapa kamu tidak membalas suratku?" Rasih pun terdiam, lalu dia menjawabnya dengan meneteskan air mata.. "Bukan kah aku sudah berikan Ciuman di kertas itu berkali-kali!!"
itu semua hanyalah cerita yang berpesan bahwa 'apa yang kita lihat tak sepenuhnya benar, masih ada kenyataan lain yang harus kita dengarkan'.
jangan lihat semua dari satu sisi jika kita tak ingin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar