Minggu, 09 Januari 2011

Saat aku kesepian

Secangkir teh panas menyapa
Hai kawan.. apa kabarmu hari ini?
Usung cerita lama
Binar mata merayu dahaga
Tak seperti biasa..
“kenapa kau rindukan kehangatanku ?”

Lalu pucuk-pucuk asmara
Menggelitik rongga dada
Resah, gelisah..
Sekejab menggandeng sejuta amarah
Jenuh itu menjelma
Membebani isi kepala
Menyisakan tanya ?
“kepada siapa aku cinta ?”

Malam yang mengganggu
Buyar angan indah dan mengembalikannya dalam beku
Sunyi, pilu..
Yang terdengar nyanyian kesedihan
Membawakan bibit-bibit penyesalan

Sorak-sorai dan lalu lalang
Aneka rupa parade kasih sayang
Hilir suara-suara tawa
bibir tersenyum sinis nyaris tanpa kata
Memekak telinga
Membelokkan cahaya di mata
Lagi-lagi menyisakan tanya
“Kenapa cemburu pada mereka ?”

Terlalu naif untuk aku acuhkan
Aku mengadu saja pada rembulan
Melayang mengais cerita negeri khayalan
Menyusuri ruang-ruang kehangatan
Biar aku tegar dalam tempaan
Biarlah biar.. Kunikmati rasa Kesepian
Berawal dari tanya Keraguan
Berakhir diantara seribu persimpangan 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar