Minggu, 09 Januari 2011

Tatapan itu..

“di sorot mata itu
entah itukah pancaran misteri hati?
atau hanya pesonanya hingga tatapku terpatri.”

rusuk-rusuk dada semakin nyeri terasa
bias cakrawala dipeluknya dalam isyarat yang menyapa
jauh seolah memandang dalam di kedalaman hatiku
membaca gerakku lalu sodorkan bibir yang tersipu

setiap detik indah Aura itu memojokkanku
degub jantung berpacu seolah mengejar kereta laju
ego meronta meloncati ruang belenggu
menepis keberadaanku yang gagu karena malu

“sungguh, kali ini aku benar terpesona olehmu”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar