Minggu, 09 Januari 2011

Cinta sang Merpati Putih

Di sebuah negeri dongeng, hiduplah seekor Burung merpati putih yang jatuh cinta pada Bunga mawar putih. Hari-hari yang indah tak pernah di lewatkan oleh sang merpati putih untuk terbang menghampiri mawar putih, ataupun hanya sejenak menatap mawar putih dari balik gumpalan awan. Hingga suatu saat muncul keberanian merpati putih untuk menyatakan perasaannya kepada mawar putih. Namun keberuntungan tidak berpihak pada merpati putih, yah..’, Mawar putih menolak cintanya.
Namun sang merpati tak pernah putus asa, dia mencoba lagi meyakinkan mawar putih akan ketulusan cintanya, namun jawaban dari mawar putih tetap sama. Hinga suatu hari di saat pelangi menghiasi langit dan ribuan peri berdansa menyambut mentari, sang merpati mengambil segumpal embun yang berkilau di pucuk pohon pinus dan berniat meletakkannya pada daun di tangkai anggun mawar putih, untuk terakhir kalinya dia akan meyakinkan diri dan hatinya bahwa cintanya begitu tulus pada sang mawar putih, terbanglah sang merpati putih menghampiri mawar putih dan diletakkannya embun yang dia bawa pada daun ditangkai anggun mawar putih sambil berkata..; “ku berikan hadiah terakhir untukmu, aku harap engkau tulus menerimanya, bila embun ini menguap karena terik mentari di siang hari, anggaplah embun itu tak pernah ada, dan tetaplah tersenyum”. Mawar putih tersipu, hingga sesaat ia berbicara pada merpati putih;”aku mau menjadi kekasihmu asalkan engkau bisa mengubahku menjadi mawar merah”. Sang merpati terdiam sejenak, lalu kemudian ia terbang keatas dan menukikkan tubuhnya keranting pepohonan rimbun, kemudian dia mengepak-ngepakkan sayapnya tepat di atas mawar putih hingga darah dari luka disayapnya menetes di kelopak sang bunga mawar putih. dan sang merpati jatuh ketanah ia menatap mawar putih sambil tersenyum lalu mati kehabisan darah.
Mawar putih melihat dirinya menjadi mawar merah, tapi kesedihan menyelimuti hatinya.. ia hanya bisa menangisi dan menyesali kepergian sang merpati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar