Sekarang..
Saat guyuran hujan mebasahi bumi nan pasi
Becek tanah membuncah muntahkan air yang menyusupi
ditengah kota seiring “Era Globalisasi” kian berbinar
Akar pohon tak lagi menjalar
Jantung kota makin ringkih tercemar
Kumuh saluran air penuh sampah membelukar
Musibah itu bersiaga..
Menertawakan kita atas ‘doktrin klasik yang kian terlupa’
Kelalaian menjelma dan menjadi hal yang biasa
Sementara bumi kita semakin renta
Semakin komplek untuk bertanya “Salah Siapa?”
Dengarkan kawan..coba dengarkan !!
Bumi bertasbih saat datang hujan..
Penuh Harap pada keAgungan Tuhan.
Dalam dimensi yang lain..
Di pojok-pojok kota negara tercinta
Tanggul Beton penyangga tak mampu menadah arus yang mendera
Dan Lagi-lagi APBD terbuang sia-sia
Kini musibah menyapa kita..
Kebanjiran dimana-mana
Sekarang...
Masihkah harus?
Kalimat bijaksana itu menjadi Doktrin Klasik yang Terlupa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar