Minggu, 09 Januari 2011

“Dinding-dinding bernyawa”

Asumsi pedas meranggas
pongah memamerkan taring-taringnya
di tengah hiruk pikuk ketidak menentuan
bermetamorfosis dalam naungan Gosip

dinding-dinding membaca
memamerkan telinga..
ada apa?
Menguping walau tak pernah paham bahasa manusia
Lalu tertawa..

Pada babak-babak kehidupan
Revolusi mental telah bergema
Nyinyir hatiku dibuatnya..
Mengangkang..
Menangkis irama-irama ciptaan manusia
Dinding-dinding lupa
terlena..
hingga tak mampu untuk sadari..
laknat kesenangannya..
Membungkus damai dengan kafan Curiga
Dalam gelap Tanpa mata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar