Usai siraman penyejuk khalbu
Rinai hati bertasbih dalam syahdu
Malam menjamah resah yang membelenggu
Kian urung amarah terkunci dalam tungku
Kabar sang kembara menapaki angka abad
Meninggalkan senyum dan bara semangat
Adrenalinku bukan tentang syahwat
Bukan pula tangisan jiwa yang tersesat
Tinta tersirat di garis-garis keramat
jemari merangkak diarak pedati retak
gerak Penaku masih tetap menyeruak
Bagai rembulan bertengger di pundak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar